Kamis, 12 Januari 2012

Tulisan 4-IBD


Contoh hasil budaya tentang Tanggung Jawab :
“Sebab Aku Laki-Laki” Kisah Tanggung jawab seorang Pemimping keluarga
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: “Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?” Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : “Sebab aku Laki-laki.” Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : ” Aku tidak mengerti.”
Dengan kerut kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : “Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-Laki.” Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :”Ibu mengapa wajah Ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?”
Ibunya menjawab: “Anakku, jika seorang Laki-Laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian.” Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
“Saat Ku-ciptakan Laki-Laki, aku membuatnya sebagai Pemimpin Keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan Keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar Keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. “
“Ku-ciptakan Bahunya yang Kekar & Berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh Keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh Keluarganya. “
“Ku-berikan Kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar Keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. “
“Ku-berikan Keperkasaan & Mental Baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi Keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi Keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi Keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.”
“Ku-berikan Kesabaran, Ketekunan serta Keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing Keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. “
“Ku-berikan Perasaan Keras dan Gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi Keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.”
“Ku-berikan Kebijaksanaan & Kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.”
“Ku-berikan Kerutan diWajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-Laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-Laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. “
“Ku-berikan Kepada Laki-Laki Tanggung Jawab penuh sebagai Pemimpin Keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-Laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat.”
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. ” AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH.”
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah…
With Love to All Father


Contoh budaya tentang kegelisahan :

BUTIR KEGELISAHAN
Goresan Pena ; Gadis Intifadha  
Tak bisa kupungkiri memang, beberapa hari ini aku terus mencoba menentramkan jiwa, menyelimuti kalbu yang mulai tertoreh. Menutupi kegelisahan yang aku sendiri tak memahaminya. Aku melangkah setapak, namun kalut itu masih ada. Kembali ku gelengkan kepala, berharap bayangan yang tak berwujud itu segera hilang meninggalkan diriku. Aku menjerit pelan " Pergilah, aku mohon..." . Terasa ruang ini begitu sempit. Padahal sebelumnya aku sangat mencintai ruang ini, disinilah tempatku menghilangkan jenuh hari-hariku, melepaskan gerutuan yang kudapat dijalanan. Kini, ia tak berarti apa-apa. Seolah ada tempat lain yang lebih nyaman bagiku, dan aku bisa tenang disana. Yup, jelas tempat itu memang ada, Firdaus Nya. Lantas, apa saat ini detik penantian itu sudah dekat? Rabb, hatiku memang gelisah, tapi aku tidak ingin mengahdapMu dalam kondisi seperti ini.
Jiwaku benar-benar carut marut. Aku duduk diatas kursi kesayanganku. Dimana aku melayang kedunia maya, disana aku terbang kemanapun yang aku inginkan, dan disana pula tempatku menoreh banyak cerita, menyampaikan pesan hati lewat tulisan untuk orang banyak. Kugoyangkan penaku perlahan. Tercoret tanpa arah. Tanpa makna. Namun, bagiku coretan itu begitu menyimpan makna. Sebegitukah keadaan hatiku saat ini? Fuih,,,aku tak menemukan ide untuk berpesta pora dengan kata-kata indah yang biasa ku tulis. Kemudian aku bangkit, berjalan kesana kemari. Seandainya sahabatku Rahmi ada disini seperti biasa menemani hari-hariku, pasti ia bingung dan linglung melihatku seperti ini. Tapi keberadaannya pasti bisa sedikit membantuku mengemban kegelisahan ini. Hari ini ia tiada, ia sedang birrul walidain mengunjungi orang tua tercinta di kampung halaman, dan aku tidak berhak melarangnya.
Kuhentikan langkah. Kumelihat kesekeliling. Ah, kenapa aku tidak mengaji saja. Akhirnya aku tersenyum indah, aku tahu apa yang akan aku lakukan saat ini. Segera aku beranjak ke kamar mandi ingin berwudhu, berusaha menentramkan kegalauan hati. Rabb, kesejukan ini sungguh bermakna. Pujian ku hantur syahdu untuk Nya. Kuraih Mushaf Merah marunku, yang selalu bisa membuat bibirku basah indah dengan menghayati tiap katanya. Kumulai dengan kalimat ta'awudz dan basmalah untuk memasuki dunia kalam Nya. Tetesan embun memenuhi ruang jiwaku, menyejukkan jiwaku yang sedang meronta galau. Terasa begitu indah. Air mataku mulai jatuh, bening itu jatuh begitu saja, tanpa paksaan, tanpa rekayasa. Semakin ku memperpanjang bacaan, semakin deras ia bercucuran, menandakan sebegitu beratnya beban hatiku saat ini. Allah aku begitu merindukanMu. Sungguh!!!
Bingung. Lagi-lagi aku seperti ini. Aku merasa dunia saat ini sungguh tidak bersahabat. Bagiku dunia tidak lagi ramah. Walaupun aku tak tahu kapan ia pernah ramah. Aku bosan, bosan melihat prioritas manusia yang selalu hanya memikirkan dunia. Walau aku tidak mungkin juga lari dari dunia. Walau aku masih saja larut dalam aktifitas manusiawi yang tak bermakna. Itulah sebabnya aku merasa bosan. Dunia. Wajah aneh penuh rasa. Ada kebahagiaan, kekejaman, kesadisan dan banyak lainnya yang tak bisa kusebutkan, lebih tepatnya tak ingin kusebutkan. Dunia. Ladang fatamorgana yang manusia tak bisa lari darinya. Memang, tak mungkin terhindar darinya. Sebab kasat mata yang terlihat hanya dunia saja. Ladang akhirat akan hadir setelah adanya perenungan.
Aku sepi. Aku tak mengerti apa aku benar-benar lelah menghadapi dunia ini. Aku kembali merenungi niat yang aku miliki. Apa ia begitu suci? Apa ia sudah lurus? Apa ia sudah layak untuk memperoleh janji FirdausNya? Atau apa ia hanya nafsu dunia saja? Hanya tuntutan yang belum mengenal arah. Entahlah...
" Dunia memang indah, lebih indah dari hayalan seorang putri raja  dikala menanti sang pangeran. Ia kebahagiaan dan kesenangan. Sahabatku Rini, dunia itu hanya tipuan, keindahannya hanya sementara, ia tak menjanjikan apapun, walau kita sudah memperoleh kebahagiaan dari padanya, namun belum pasti bisa kita bawa hingga ke akhirat. Rin,,, sungguh aku begitu mencintai mu karena Allah, aku tahu kau seperti ini bukan karena ketidakpercayaanmu pada janji Allah, bahkan kau lebih tau tentang itu dari pada aku, kau sahabat yang luar biasa Rin, jangan kau biarkan dirimu kalut dalam kegalauan seperti ini. Jika memang kau lelah, berbuatlah satu hal yang bagimu itu lebih baik kau kerjakan saat ini sebab kau takut akan meninggalkan semuanya. Sahabatku,,,Aku tahu siapa dirimu, ambillah ia, dan kerjakanlah ia, jika itu adalah ahsanul amal bagimu. Jangan pedulikan bisikan-bisikan itu, itu hanya akan membuatmu ragu untuk melangkah. Sobat, aku percaya kau tidak akan salah pilih. Karena aku tahu berapa besarnya rasa cinta dalam hatimu untuk Sang Rabb. Rin, aku akan kembali dalam minggu ini, aku harap kau sabar menunggunya. Aku rindu mendengar celotehanmu, suara tawamu, dan pujianmu itu. Ahibbak fillah....."
Aku menangis tersedu. Allah, terima kasih Kau telah memberiku seorang sahabat yang begitu mengerti aku. Aku begitu mencintainya Rabb. Dia yang selalu membantuku menghapus butir kegelisahan hati, dan menguatkan kasihku pada Mu. Pesan itu begitu panjang, ia sahabatku rela mengirimkan pesan panjang itu lewat SMS yang pasti banyak menghabiskan layar. Namun, itu sangat bermakna bagiku. Hatiku yakin kini. Mantap pada keputusan yang akan aku lakukan untuk menghapus semua goyah kalbu ini. Aku khawatir, jika aku tak melakukannya, aku akan lebih parah dari ini.
Bismillah,,Rabb terimalah niat lurus ku ini. Tak ada lain yang kuinginkan selain ridha Mu saja. Sungguh hanya itu Allah.
Sujud takzim ku persembahkan untuk Nya. Kali ini aku merasa sujud ini begitu berkesan. Wahai dunia dengan segala perangkatmu, aku ingin sejenak melupakanmu, meninggalkan harapan dan bayangan serta nafsu yang selama ini melekat di dinding jiwaku. Tak ada janji apapun yang mengikatku, selain hanya janji dari Nya saja.
Kuhapus air mata ini. Kuharap tetesan ini menghapus khilaf yang aku lalui. Kini, hatiku mantap sudah, melangkah maju ke Darul Hufadz, tanah impianku selama ini. Moga saja Aku bisa menghilangkan Hubbud dunya yang ada dalam jasadku selama ini. Allah, aku datang untuk memelihara kalam Mu, seperti yang pernah dilakukan oleh para sahabat dulu. Faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alalllah. Bismillah.
End at Monday,16 Juni 2008
Goresan Pena ; Gadis Intifadha
Referensi Web :

Rabu, 04 Januari 2012

Pengelaman seru di JJ-Jalur jati asih

Tanggal 31 Desesmber 2011-1 Januari 2012 hari Minggu.
Setelah terjadi malam pergantian tahun baru ya kurang lebih pukul 00.30 gua ditelepon dan diajakin sama abang gua si ari dipanggil aray buat ke JJ, adventure disana menunggangi sepeda gua si kembang (panggilannya) sama kedua temennya dia si dani dan galih.
*******
Pagi-pagi sekitar jam 8.00 gua siap berangkat ke rumahnya si dani bareng abang gua buat taro-taroin spare part sepeda dipretelin satu demi satu masalahnya kita bawa mobil. Setelah udah masuk semua,ya kira-kira jam 9 lewat kita berangkat karena nungguin si galih lama. Langsung aja kita tancap gas ke tol barat terus keluar di tol jati asih.Jam 10 pas kita sampe dilokasi.wah cuaca mendukung nih enak mendung tapi gak ujan.Setelah sepda diturunin dari mobil dan dipasang kembali sekitar 15 menit kemudian kita siap2 berangkat gua berempat siap buat start ke treck yang lumayan memacu adrenalin di tengah jalan damn!! hujan trun sangat deras karena udah kepalang tanggung kita lanjutin aja trecknya di temanin pohon yang gede2 plus rumput2 ilalang yang tinggi trunan yang agak terjal sama tanjakan yang lumayan menguras tenaga wah di treck semakin licin dan ban pun penuh dengan tanah karena kontur tanah yang berbahan tanah liat ini jadinya licin. Di kilometer ke-3 kayanya pas turunan yang lumayan mengasyikan si dani yang paling depan dengam mulus melesat dan ke dua si galih tiba2 keget trunnanya cukup ekstrim akhirnya dia gak mau ambil resiko dia berenti dan tuntun sepdanya tiba2 belakangnya si galih si ari kaget takut nabrak si galih dia banting stir ke kiri akhirnya dia nyusruk ke semak2 si dani sama si galih ketawa penuh gembira untunya gua pling belakang jadi bisa antisipasi dari awal gua berenti dulu.akhirnya si galih sama si ari turun dengan menenteng sepedanya lebih lucunya lagi masih sepeda dituntun aja mereka berdua masih tetep aja jatoh mereka bertiga udah di bawah giliran gua yang belum trun akhirnya gua trun juga pas ditengah jalan gua shock ban nya sangat licin akhirnya gua kebnyakan rem dan akhirnya gua bernasib sama kaya si glaih dan ari tapi gak sampe jatoh cuman kegelincir aja dan gua diketawain.oke lanjut ke petualang selanjutnya wah kami agak nyasar nih akhir lanjutin aja jalannya hujan masih berlanjut dan masih sangat deras. di tengah jalan si ari jatoh lagi nyusruk ke rumput gak tahu kenpa?mungkin otaknya lagi gak bagus hahahah. kita jalan terus temuin jalan yang sebnernya karena kita salah jalan.kemudian ketemu trunan lagi aduh si ari nyusruk lagi ke semak2 ini udah ke tiga kali.diketawin lah bareng2 lagi..langsung aja kita lanjutin and alhasil tetep aja gak nemuin jalan akhirnya kita sitrahat sedikit di tengah2 sawah nah si dani pun juga jatoh dari kami berempat cuman ari aja yang bnyak jatoh.bingung2 si galih ngeluarin hapenya dan minta bantuan gps supaya kita bisa keluar ke jalan raya, pas di lihat di gps kita udah di gunung putri wah nyasar sangat jauh.udah bantuan gps langkah kita sedikit terarah wah kita harus mendaki ke atas gak mungkin kita kayuh karena kemringan tanahnya lebih dari 50 derajat pas ari naik ke atas sepedanya dituntun ari kepleset lagi dan kakinya terbentur batu yang lunayan gede.gak tahu mungkin faktor laper otaknya udah gak singkron wah akhirnya kita bisa lepas dari kenyasaran kami kita terjebak di jj udah hampir 4 jam lebih akhirnya jam setengah 3 sore kita bisa keluar.kita bersyukur
nih hasil potret dan memotrenya..



 ini dia si ari juragan jatoh :
 ini gua trian



Manusia dan kegelisahan

Manusia dan Kegelisahan
1.      Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidaksabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupunperbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiranataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisidapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahlipsikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
2.      Sumber-sumber Kegelisahan
kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya
3.      Makna Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasingberarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalahbagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidakdapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga iatida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

4.      Makna Kesepian
 Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapatmengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
5.      Makna Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui. 

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel. Prinsip ini dicetuskan oleh ilmuwan Jerman bernama Werner Heisenberg di tahun 1927.

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. obsesi 
2. phobia 
3. kompulasi 
4. hysteria 
5. delusi 
6. halusinasi
7.  keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui,kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri kepsikolog.
 
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Referensi web :
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/04/09/mengapa-kegelisahan-sering-dialami-manusia/
http://www.scribd.com/doc/21572818/31/Pengertian-Kegelisahan

Manusia dan Tanggung Jawab


Manusia dan Tanggung Jawab
Makna sebuah Tanggung Jawab :
(disarikan dari kuliah Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A. di Masjid Agung Sunda Kelapa)
Tanggung jawab merupakan tanda kematangan diri. Mungkin ada diantara kita yang sudah sangat dewasa, tapi dari sisi perilaku, pikiran dan keimanannya ternyata masih sangat muda. Sebaliknya, mungkin ada yang usianya masih relatif muda, tapi sisi spiritual, pola pikir, dan tanggung jawab sudah menunjukkan kematangan.
Seringkali tanggung jawab ditakuti orang. Berbagai alasan diungkapkan untuk menghindari pertanggung jawaban. Padahal jika dilakoni dengan baik, keberhasilan akan mudah diraih. Ada satu kata yang sering membuat kita gagal, menyesal dan kecewa, yaitu: alasan.
Seorang yang hebat bukanlah orang yang mampu mengarang banyak alasan. Seorang yang matang bukanlah mereka yang mampu memberikan alasan-alasan yang kuat secara spontan. Seribu alasan bisa dikarang dalam waktu singkat untuk membenarkan kekeliruan. Ada orang yang karena sudah profesional, mudan sekali untuk mengarang alasan.
Kemampuan untuk beralasan akan menghambat kedewasaan seseorang. Mungkin orang itu berhasil memberikan pengertian kepada orang lain, tapi tingkatan perjalanan hidupnya takkan bertambah dan perilakunya takkan matang.
Bagaimanapun membuat alasan bukanlah cara yang terbaik untuk mematangkan diri. Daripada sibuk mencari alasan untuk membenarkan kekeliruan kita, lebih baik meminta maaf kepada yang bersangkutan. Lebih baik istighfar kepada Allah.
Alasan adalah kata-kata yang membuat seseorang terlambat dewasa. Tanggung jawab membangun motivasi yang kuat. Ketika lari dari tanggung jawab, mungkin kita bisa melepaskan diri dari beban besar; mungkin pimpinan kit abisa menerima alasan kita dan seolah kita terbebas dari kesalahan besar; mungkin atasan kita memaafkan, tapi ada masalah dalam diri kita sendiri. Titik-titik hitam dalam diri kita akan bertambah.
Hampir semua alasan yang kita buat itu dimotivasi oleh kebohongan. Kalau benar, itu sedikit dan sulit untuk dijadikan pedoman secara umum. Kadang, ada orang membuat alasan dengan mendramatisirnya. Sebenarnya alasannya satu, tapi ia bisa membuatnya sepuluh. Berarti sembilan diantaranya adalah kebohongan. Hal itu akan mengotori batin kita.
Seringkali orang mengelak dari tanggung jawab. Padahal, semakin besar tanggung jawab yang kita pikul, semakin cepat proses kematangan diri kita. Kalau ada orang yang tidak mau mengemban tanggung jawab dan menghindari kesulitan, takut menghadapi resiko, orang itu tidak akan mencapai kematangan dan kedewasaan. Semakin tempaan, tantangan, dan tanggung jawab yang kita pikul. Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan orang seperti itu. Kita hidup dengan tanggung jawab. Tanggun jawab menjadi ciri orang yang hidup. Orang yang tidak mau mengemban tanggung jawab sama dengan mayat hidup yang berjalan.
Tanggung jawab menghasilkan ketabahan dan ketekunan.
“Saya tidak mengkawatirkan kemakmuran material, yang saya kawatirkan adalah kegersangan spiritual,” ungkap Paus Benedictus beberapa waktu yang lalu. Jadi krisis keagamaan kita sekarang bukanlah kemiskinan material, tapi ruhani.
Kalau orang tidak bertanggung jawab, ia tidak akan mendapatkan apa-apa. Sebaliknya, orang yang banyak menunaikan tanggung jawab maka Tuhan akan memberikan bonus kepadanya.
Ada orang yang pekerjaannya membawa map dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tapi tak ada yang mau menerimanya. Ada juga orang yang sebaliknya, pekerjaannya hanya menerima transfer. Orang yang dikejar-kejar perusahaan adalah dia yang besar rasa tanggung jawabnya. Ternyata, orang yang selalu membawa map itu orang yang tak bertanggung jawab.
Dunia usaha dan pasar sekarang ini tidak lagi mengandalkan titel. Yang paling penting adalah pengalaman kerja dan rekomendasi orang-orang tertentu. Kalau kita terlambat untuk menjadi orang yang ideal, maka anak-anak adalah tumpuan kita. Didiklah mereka menjadi anak yang benar dan bertanggung jawab. Insya Allah kalau kita bertanggung jawab kepada anak dan menularkannya kepada anak kita, niscaya ia takkan tega untuk menyakiti orang.
Tanggung jawab adalah tolak bala yang paling efektif. Tidak perlu mencari dukun, azimat dan wirid. Kalau kita punya tanggung jawab, rizki datang sendiri dan takkan ada bencana. Orang yang bertanggung jawab memiliki motto: “berhentilah menyalahkan situasi.” Hal itu berarti orang yang suka menyalahkan keadaan dan orang lain, itu tanda tak bertanggung jawab.
Mari kita bercermin diri. Biasanya, mencari kesalahan adalah hal pertama ketika seseorang tertimpa masalah. Jarang ada orang yang mau mengoreksi diri sendiri ketika ia tertimpa masalah. Begitu tertimpa masalah, langsung ia mencari kambing hitam. Jangan-jangan kita orang yang seperti itu. Padahal, telah jelas bahwa kita yang menjadi biang masalah,misalnya.
Ketika tidak ada orang yang bisa dijadikan kambing hitam, ia menyalahkan dirinya sendiri secara berlebihan. Maka, tidak jarang orang seperti ini berujung dengan bunuh diri. Orang seperti ini tak laku di dunia, apalagi di akhirat.
Makna pengorbanan dan pengabdian :
Makna Pengorbanan
Memberikan segala sesuatu yang kita miliki baik materil pikiran ataupun nyawa untuk sesuatu yang kita anggap penting.
Sesuatu pengorbanan itu dilakukan dari hati yang paling tulus karena kita melakukannya dengan sepenuh hati untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Pengorbanan bisa dikategorikan dengan beberapa macam,kita bisa mengorbankan waktu,uang,
jiwa dan raga,tenaga,pikiran,harta,harga diri,tergantung pengorbanan apa yang kita lakukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dan memberikan hasil yang terbaik.
Didalam hidup pasti kita akan menemukan suatu tindakan pengorbanan karena jika kita ingin mencapai atau melakukan sesuatu dari hal yang terkecil kita harus pengorbanan terdahulu dan hasilnya pun akan menjadi yang terbaik,jika itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Makna pengabdian
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
(Al-Jumu’ah:1-5)

Siang itu pada saat para shahabat sedang mendengarkan khutbah Jum’at dari Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kafilah dagang yang membawa bahan makanan memasuki kota Madinah dalam jumlah besar, sehingga membuat jama’ah shalat Jum’at tersebut berpaling dan tersisa hanya 12 orang saja yang masih mendengarkan khutbah.


Maka turunlah ayat ke-11, “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.” Imam Bukhari meriwayatkan hadits ini dalam kitab shahihnya dari Jabir bin Abdullah.


Allah SWT membuka surah ini dengan menyebutkan berzikirnya apa yang ada di langit dan di bumi sebagai pelajaran bagi manusia untuk selalu berzikir kepada Allah SWT. Dan sebaik-baik zikir adalah mendirikan shalat 5 waktu. “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar . Dan ketahuilah mengingat Allah dengan sholat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain” (QS Al-Ankabut:45).


Dengan berzikir kepada Allah SWT, hati akan menjadi tenang, sebagaimana firman-Nya dalam surah Ar-Ra’d:28, “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram.”
Jadi, puncak kebahagiaan seorang muslim adalah saat dirinya dekat dengan Allah SWT, Yang Maha Raja, Maha Suci dan Maha Bijaksana. Kebahagiaan itu bukan diukur dengan banyaknya harta atau besarnya kekuasaan yang dimiliki seseorang.


Jika demikian, maka Qarun dan Fir’aun merupakan manusia yang berbahagia tetapi justru sebaliknya. Dan Allah SWT mengancam orang-orang yang berpaling dari peringatan Allah dalam firmannya, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaaha:124)


Pengabdian seorang manusia kepada Allah SWT adalah pengisian hidup dengan semua kebaikan yang dirumuskan oleh Sang Pencipta sebagaimana yang tertuang dalam ajaran Islam. Kesadaran inilah yang dapat memperkuat semangat dan membunuh penyakit kebosanan dan kejenuhan yang sering menjamur dalam jiwa manusia.


Selanjutnya Allah SWT mengutus Rasulullah SAW dengan tujuan untuk membacakan ayat-ayat Allah dan membersihkan jiwa dan nurani ummat. Pembersihan amal dan akhlak kita, kehidupan keluarga atau rumah tangga kita, kehidupan bermasyarakat, sehingga hati, jiwa maupun nurani seorang muslim itu bersih dari aqidah-aqidah syirik menuju kepada aqidah yang benar yang hanya menyembah kepada Allah SWT.


Sehingga Al-Quran diturunkan tidak hanya sekedar dibaca ataupun dijadikan hiasan rumah seorang muslim atau mahar saat pernikahan saja akan tetapi sebagai kitab yang mengajar seorang muslim untuk hanya menyembah kepada Allah SWT dan mengisi kehidupannya di dunia dengan kebaikan hingga menghadap Allah SWT. Dalam firmanNya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim.” (QS Ali- Imran:102)

Wallahu a’lam bishowab

Referensi web :
http://cahayamadinah.blogspot.com/2008/05/makna-pengabdian_08.html
aswil.multiply.com/journal/item/54Filipina